Minggu, 15 Mei 2016

Up Grading IMPS Koperti UNM Periode 2016-2017

Ikatan Mahasiswa Pelajar Soppeng (IMPS) Koordinator Perguruan Tinggi (Koperti) Universitas Negeri Makassar (UNM) telah berhasil menyelesaikan kegiatan Up-grading di Pondok Sandika, Tanjung Anging Mammiri, Makassar, Minggu (15/05).

Walau begitu bukan berarti perjuangan pengurus dan panitia berakhir sampai disitu saja, perjuangan yang sesungguhnya justru baru dimulai. Ibarat petarung mereka baru memasuki medan laga. Karena ensensi dari pelaksanaan kegiatan ini seyogyanya bukan sebatas pengguguran tanggung jawab. Lebih dari pada itu, ini merupakan Pekerjaan Rumah (PR) bagi pengurus IMPS Koperti UNM itu sendiri.

Keberhasilan mereka bukan dilihat dari keberhasilan pelaksanaan kegiatan itu, tetapi lebih kepada bagaimana mereka mampu mempertanggungjawabkan ilmu yang telah mereka peroleh, mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari baik dalam kehidupan pribadi, kehidupan sosial maupun dalam berlembaga.

Memanfaatkan ilmu yang diperoleh dari materi management waktu untuk mendisiplinkan diri sendiri dan menjadikan 24 jam yang mereka miliki menjadi lebih berkualitas, memanfaatkan ilmu yang diperoleh dari materi kesekretariatan untuk membelajarkan diri sendiri mengenai cara menjadi sekretaris yang sebenar-benarnya sekretaris, yang menjadi jantung dari sebuah organisasi, memanfaatkan ilmu yang diperoleh dari materi analisis SWOT dan problem solving dalam memperkuat kemapuan analisis terhadap suatu masalah sehingga mampu menjadi bijak dalam penyelesaiannya.

Dan tentu saja, mampu menjadikan selayang pandang dari kakanda ketua umum demisioner IMPS Koperti UNM periode terdahulu sebagai sebuah inpirasi, referensi dan pelajaran yang sangat berharga
dalam ber"IMPS". Walau bagaimana pun mereka adalah pelaku sejarah yang kisahnya sudah mewarnai perjalanan IMPS itu sendiri. Sekarang saatnya untuk merangkai sendiri kisah mereka di IMPS, mengukir sejarah-sejarah perjuangan yang nantinya kan menjadi sebuah kenangan, walau mungkin kualitasnya tak mampu menyamai kisah senior-senir terdahulu, paling tidak mereka bisa memberi warna tersendiri untuk IMPS. 

Bukti bahwa mereka telah mengikuti kegiatan up grading, bukan ditandai dengan sertifikat tanda kelulusan. Namun, ditandai dengan peningkatan kualitas diri baik secara personal maupun kolektif dalam mempertahankan eksistensi dan memuliakan citra lembaga serta bagaimana menjadi wija latemmamala yang berguna bagi daerah kelahiran tercinta.

Sebagaimana kita ketahui bahwa pemuda adalah aset terbesar suatu negara, yang akan menjadi penentu masa depan bangsa itu sendiri. Jika di spesifikkan kedalam sebuah daerah, dalam hal ini kabupaten Soppeng. Wija Latemmamala tentu saja merupakan aset terbesar bumi Latemmala, yang akan menjadi penentu masa depan Kota Kalong itu sendiri.
Kalau bukan pemuda yang peduli siapa lagi ?

#Salam IMPS. Belajar, Berjuang, Bertaqwa !
#Hidup Mahasiswa!
#Hidup Wija Latemmamala !
#Hidup Pemuda Indonesia !






0 komentar:

Posting Komentar