Ikatan Mahasiswa Pelajar Soppeng (IMPS) koperti UNM menggelar bazaar diskusi publik dan pemaparan visi misi calon ketua umum periode 2017/2018 kemarin malam di warkop De Jazz Talasalapang Makassar. Diskusi publik dengan tema "Tantangan eksistensi kearifan lokal di tengah hegemoni budaya populer" menghadirkan Prof.Dr.Hasnawi Haris sebagai pembicara utama yang juga sebagai pembina di IMPS Koperti UNM.
Dalam pemaparannya Prof. Hasnawi Haris menegaskan bahwa mahasiswa Soppeng tidak seharusnya gengsi menampilkan kearifan lokalnya di tengah modernisasi Kota Makassar.
"ciri khas orang Soppeng itu jikalau mereka bertemu di daerahnya orang pasti menggunakan bahasa bugis untuk berbincang-bincang, dan akan kentara dengan ciri khas logak Soppengnya, jangan gengsi dengan itu karna itulah yang semestinya kita pertahankan
" ujar Dekan FIS UNM dua periode tersebut.
Di sesi selanjutnya Jamil Nur dalam pemaparan Visi Misinya menginginkan Sumber Daya Manusia IMPS Koperti UNM lebih baik. "Jikalau saya terpilih saya akan meningkatkat sumber daya manusia IMPS koperti UNM yang lebih baik dengan menjalankan kajian rutin untuk semua anggota dan pelatihan-pelatihan lainnya sehingga IMPS koperti UNM akan menjadi organisasi yang progresif, aspiratif, dan inklusif" ujar mahasiswa teknik tersebut.
Sementara itu Waliono Riswi mengharapkan IMPS Koperti UNM bisa menjadi organisasi yang terbuka yang mengedepankan silaturahmi "dengan adanya kegiatan ini adanya keterbukaan dan lebih mengsosialisasikan calon ketua
IMPS Koperti UNM supaya masyarakat lebih mengenal serta untuk memperkuat silaturahmi sesama anggota IMPS koperti UNM mulai dari pembina, senior, masyarakat IMPS Koperti UNM dan dengan organisasi lainnya." tutur Ketua IMPS Koperti UNM tersebut.
Sampai selesai acara ini dihadiri oleh PP IMPS, senior IMPS, IMPS Kop UIN, IMPS Kop UMI, IMPS Kop UNISMUH,
IMPS Rayon Marioriawa, KALONG, KKMB Kom UNM, dan masyarakat IMPS lainnya.
